Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan, umumnya lapisan ini terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SO2. Itulah sebabnya lapisan litosfer seringkali dinamakan lapisan silikat. Menurut Klarke dan Washington, batuan atau litosfer di permukaan bumi ini hampir 75% terdiri dari silikon oksida dan aluminium oksida.
Berdasarkan proses terjadinya, batuan dapat dibagi menjadi tiga bagian :
(1) Batuan Beku
Ini dikarenakan magma mengalami pendinginan dan zat cair pijar berangsur-angsur menjadi dingin dan beku :
(a) Batuan beku dalam (plutonik)
Hasil pembekuan magma di dalam litosfer, sehingga proses pendinginannya sangat lambat.
Menghasilkan : batuan beku dengan kristal penuh yang besar-besar (holokristalin).
(b) Batuan beku korok (porfirik)
Pembekuannya berlangsung lebih cepat karena magma telah meresap diantara lapisan-lapisan litosfer.
(c) Batuan beku luar (episif)
Magma berubah menjadi larva yang meleleh, dan proses pembekuan larva di permukaan bumi menjadi cepat.
Menghasilkan : lelehan batuan beku dengan kristal yang halus bahkan ada yang tidak berkristal.
(2) Batuan Sedimen (Endapan)
Berasal dari batuan beku yang telah tersingkap oleh tenaga dari luar akan diangkut ke tempat lain dan di tempat baru itulah lalu diendapkan.
pasira. Batuan sedimen klitik
stalaktit dan stalakmitb. Batuan sedimen kimiawi
lapisan humus dari hutanc. Batuan sedimen organik
(3) Batuan Malihan
Terjadi karena adanya tekanan dan suhu yang tinggi sehingga menempatkan dan meremukkan batuan yang sudah ada sebelumnya, baik itu yang berupa batuan beku atau batuan endapan.
Dengan adanya berbagai proses pembentukan jenis-jenis batuan di atas, akan menghasilkan material-material yang bernilai ekonomis tinggi. INTAN !!!!
B. Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Endoen
Tenaga endogen terdiri dari tiga bagian :
• Tektonisme
• Vulkanisme
• Gempa bumi
C. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang dapat dirasakan di permukaan bumi karena adanya gerakan, terutama yang berasal dari dalam lapisan-lapisan bumi. Secara umum penyebab terjadinya gempa bumi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. Gempa tektonis
Sebagian besar gempa bumi disebabkan oleh proses tektonik, yaitu gerakan yang terjadi di dalam kulit bumi secara tiba-tiba, baik berupa patahan maupun pergerakan.
b. Gempa vulkanis
Gempa vulkanis adalah gempa yang disebabkan oleh adanya letusan atau retakan yang terjadi di dalam struktur gunung berapi.
c. Gempa runtuhan
Gempa runtuhan disebabkan oleh adanya longsoran massa batuan, intensitas gempa runtuhan sangat kecil sehingga tidak terasa pada jarak yang jauh. Gempa runtuhan disebut juga dengan gempa terban.
Hidrosfer
(Pengertian Hidrosfer Sebagai Struktur Lapisan Bumi) – Air adalah senyawa gabungan dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen menjadi H2O. Sekitar 71% permukaan bumi merupakan wilayah perairan. Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi disebut hidrosfer.
Hidrosfer
merupakan wilayah perairan yang mengelilingi bumi. Hidrosfer meliputi
samudra, laut, sungai, danau, air tanah, mata air, hujan, dan air yang
berada di atmosfer. Sekitar tiga perempat dari permukaan bumi ditutupi
oleh air. Air di bumi bersirkulasi dalam lingkaran hidrologi, di mana
air jatuh sebagai hujan dan mengalir ke samudra-samudra sebagai sungai
dan menguap kembali ke atmosfer. Air di alam terbagi menjadi tiga, sebagai berikut.
Diwarta - Lintas post
Diwarta - Lintas post
- Air di permukaan bumi, meliputi laut, sungai, danau, rawa, salju, es, dan gletser.
- Air di udara, meliputi uap air, kabut, dan berbagai macam awan.
- Air di dalam tanah, meliputi air tanah, air kapiler, geiser, dan artois.
Jumlah air di bumi tidak bertambah dan
tidak berkurang, namun wujud dan tempatnya sering mengalami perubahan.
Perubahan wujud air (padat, cair, dan gas) membentuk suatu siklus atau
daur yang disebut siklus/daur hidrologi.
Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, dari air menguap menjadi awan, dan apabila sudah mencapai titik jenuh awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu seterusnya. Dalam siklus hidrologi air mengalami perubahan bentuk.
Berbagai perubahan bentuk air dalam siklus hidrologi diuraikan sebagai berikut:Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, dari air menguap menjadi awan, dan apabila sudah mencapai titik jenuh awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu seterusnya. Dalam siklus hidrologi air mengalami perubahan bentuk.
- Proses penguapan air permukaan, seperti air laut, sungai, danau, sawah, dan air yang terkandung dalam tumbuhan menguap karena terkena sinar matahari. Proses penguapan tersebut disebut dengan evaporasi, di mana dalam proses ini terjadi perubahan bentuk air dari cair menjadi uap air atau awan.
- Uap air dari hasil penguapan pada ketinggian tertentu berubah menjadi awan dan ada yang terbawa angin naik ke pegunungan, karena pengaruh udara dingin air berubah menjadi awan. Dalam proses ini terjadi perubahan bentuk air dari cair menjadi gas (uap) dan berubah lagi menjadi embun bahkan menjadi kristal-kristal es (benda padat).
- Awan sampai pada suhu dan ketinggian tertentu akhirnya jatuh ke bumi dalam bentuk hujan. Dalam proses ini air yang berbentuk padat (kristal es) jatuh ke permukaan bumi menjadi air. Air hujan yang jatuh di permukaan bumi ada yang mengalir di permukaan tanah (mengalir ke sungai, danau, dan laut) dan ada pula yang meresap ke dalam tanah. Air yang berada di permukaan tanah akan menguap lagi menjadi uap air dan awan, kemudian turun menjadi hujan, begitu seterusnya.
Pemanasan oleh sinar matahari menyebabkan suhu air laut
di darah tropis lebih panas dibandingkan suhu air laut yang terletak di
belahan bumi lainnya. Akibatnya, timbul arus vertikal ke arah
permukaan laut di daerah tropis serta arus ke arah dasar laut di daerah
kutub. Adanya arus vertikal ini juga mengakibatkan perbedaan tekanan
teanan air laut antara daerah tropis dengan daerah kutub. Perbedaan ini
bersamaan dengan perputaran bumi serta arus angin akan menimbulkan arus
air di permukaan air laut yang membantu distribusi organisme-organisme
di laut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar